PENGERTIAN LINTAS BUDAYA
Lintas Budaya dekat sekali dengan isu-isu otonomi daerah,
pluralisme ada multikulturalisme yang sedang hangat saat ini. Itu tidak hanya
mengandung unsur-unsur kelokalan tapi juga bisa dikategorikan studi hubungan
internasional apabila levelnya adalah internasional dan lintas negara.
Lintas Budaya adalah studi ilmiah tentang perilaku manusia dan proses
mental, termasuk variabilitas dan invarian, di bawah kondisi budaya yang
beragam. Melalui memperluas metodologi penelitian untuk mengenali variasi
budaya dalam perilaku, bahasa dan makna, ia berusaha untuk memperpanjang,
mengembangkan dan mengubah psikologi.
Menurut Seggal, Dasen dan Poortinga (1990) psikologi lintas budaya adalah
kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus
memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Pengertian ini mengarahkan perhatian pada
dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara
perilaku individu dengan konteks budaya, tempat perilaku terjadi.
Menurut Triandis, Malpass dan Davidson (1972) psikologi lintas budaya
mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau
lebih, dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan
batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis
modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal. Sementara Brislin,
Lonner dan Thorndike (1973) menyatakan bahwa psikologi lintas budaya ialah
kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki
perbedaan pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat
diramalkan dan signifikan. Triandis (1980) mengungkapkan bahwa psikologi lintas
budaya berkutat dengan kajian sistematik mengenai perilaku dan pengalaman
sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya yang berbeda, yang dipengaruhi
budaya atau mengakibatkan perubahan-perubahan dalam budaya yang bersangkutan.
HUBUNGAN LINTAS BUDAYA DENGAN ILMU LAIN
Budaya psikologi berkaitan dengan lokasi tertentu, perspektif dan keyakinan
budaya yang telah dibesarkan dalam atau yang paling terbiasa.
Lintas Budaya psikologi berkaitan dengan belajar bagaimana menjadi peka
terhadap kebutuhan budaya lainnya, keinginan dan keyakinan.
Triandis memandang budaya memiliki kerja yang persis sama seperti halnya
memori bagi individu. Kita tahu bahwa memori adalah bagian yang sangat vital
dalam kehidupan seorang individu. Tanpa memori seorang individu tidak pernah
bisa belajar apapun juga. Hal itu berarti kematian bagi manusia, karena tidak
ada satupun keterampilan untuk hidup yang dapat dikuasai. Memorilah yang
menentukan segala pikiran dan perilaku manusia. Demikian juga masyarakat bisa
tumbuh dan berkembang karena adanya budaya. Tanpanya, tidak akan ada masyarakat.
Itu artinya tidak ada juga namanya manusia seperti diri kita sekarang.
ARTIKEL PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Penelitian lintas budaya dapat menghasilkan informasi penting tentang
banyak topik yang menarik bagi psikologi. Dalam salah satu studi yang paling
terkenal, para peneliti menemukan bukti bahwa proses persepsi manusia
mengembangkan berbeda tergantung pada apa jenis bentuk dan sudut orang yang
terkena setiap hari di lingkungan mereka. Masyarakat yang tinggal di
negara-negara seperti Amerika Serikat dengan banyak bangunan yang mengandung
90-derajat sudut yang rentan terhadap ilusi optik yang berbeda daripada yang di
desa-desa Afrika pedesaan, di mana bangunan tersebut tidak normal. Lintas
budaya penelitian juga menemukan bahwa gejala gangguan psikologis yang paling
bervariasi dari satu budaya ke budaya lain, dan telah menyebabkan pertimbangan
ulang tentang apa yang merupakan seksualitas manusia normal. Sebagai contoh,
homoseksualitas, perilaku patologis lama dianggap di Amerika Serikat, adalah disetujui
dalam budaya lain dan bahkan didorong dalam beberapa sebagai outlet seksual
yang normal sebelum menikah.
DAFTAR PUSTAKA
Matsumoto, D.
(2002). Culture, psychology, and education. In W. J . Lonner, D. L. Dinnel, S.
A.
Segall, M.H.,
Dasen, P.R., Berry, J.W., & Poortinga, Y.H. (1999). Human Behavior in
Global Perspective : An Intoduction to Cross-Cultural Psychology. New York :
Perganon Press.
Triandis, H. C.
(2002). Odysseus wandered for 10, I wondered for 50 years. In W. J. Lonner, D.
L. Dinnel, S. A. Hayes, & D. N. Sattler (Eds.), Online Reading in
Psychology and Culture (Unit 2, Chapter 1), Center for Cross-Cultural Research,
Western Washington University, Bellingham, Washington USA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar