Kamis, 23 Januari 2014

Flowchart dan Procedure Recruitment Karyawan

 
Yoga Pudjanah
 
Kelas : 4 PA 04
 
 
 
 
Proses bisnis    :

1.      Salah satu departement di perusahaan membutuhkan karyawan, departement tersebut mengajukan kepada  perusahaan.
2.      Perusahaan mengevaluasi kebutuhan tersebut.
3.      Perusahaan bisa menolak atau menerima pengajuan tersebut. Jika menerima, staff HRD mengumpulkan serta mengevaluasi dokumen-dokumen yang datang dari para pelamar karena sesaat sebelumnya perusahaan telah memasang iklan di media massa tentang lowongan pekerjaan tersebut.
4.      Setelah HRD selesai mengevaluasi dokumen-dokumen pelamar, biasanya HRD akan melakukan berbagai test, baik test yang di lakukan murni oleh salah satu departement di perusahaan itu seperti tes keterampilan dan kemampuan atau memakai jasa Lembaga Independence yang biasa memberikan ujian psikotes. Setelah dilakukan tes, HRD menerima hasil ujian para calon pelamar kerja.
5.       Setelah dilakukan berbagia macam tes, akhirnya para calon pelamar yang memenuhi kriteria mendapat persetujuan agat karyawan tersebut bisa memulai pekerjaannya di perusahaan itu.
Dari semua kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut bisa membantu perusahaan untuk menempatkan di bidang yang sesuai, tentunya dengan gaji yang sesuai juga

Senin, 10 Juni 2013

Bentuk - bentuk Utama dalam Terapi

A. Terapi supportive 
Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien. 
     Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
          Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
  1. Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
  2. Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
  3.  Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
          Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
  1. Bimbingan (Guidance)
  2. Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
  3. Pengutaraan dan penyaluran arah minat
  4. Tekanan dan pemaksaan
  5.  Penebalan perasaan (Desensitization)
  6.  Penyaluran emosional
  7. Sugesti
  8. Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)
 
B.   Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
          Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
          1.   Penyembuhan sikap (attitude therapy)
          2.   Wawancara (interview psychtherapy)
          3.   Penyembuhan terarah (directive therapy)
          4.   Psikodrama
          5.   Dan lain-lain.
C.     Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
          Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
          1.   Psikoanalisis
          2.   Pendekatan transaksional (transactional therapy)
          3.   Penyembuhan analitik berkelompok
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi

Senin, 06 Mei 2013


PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI  


PENGERTIAN
            Konseling adalah proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat  menyelesaikan permasalahannya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya.
 Psikoterapi ialah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknis khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan para guru atau teman.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSELING DAN PSIKOTERAPI
 a. Persamaan Psikoterapi dan Konseling
            Persamaan antara konseling dan psikoterapi adalah membantu dan memberikan perubahan,
perbaikan kepada klien (yaitu, eksplorasi-diri, pemahaman-diri, dan perubahan tindakan/perilaku) agar klien dapat sehat dan normal dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Keduanya juga merupakan bantuan yang diberikan dengan mencoba menghilangkan tingkah laku merusak-diri (self-defeating) pada klien.
b. Perbedaan
            Perbedaan antara konseling dan psikoterapi adalah:
  • Konseling
  1. Berpusat pandang masa kini dan masa yang akan datang melihat dunia klien.
  2. klien tidak dianggap sakit mental dan hubungan antara konselor dan klien itu sebagai teman yaitu mereka bersama-sama melakukan usaha untuk tujuan-tujuan tertentu, terutama bagi orang yang ditangani tersebut.
  3. konselor mempunyai nilai-nilai dan sebagainya, tetapi tidak akan memaksakannya kepada individu yang dibantunya konseling berpusat pada pengubahan tingkah laku, teknik-teknik yag dipakai lebih bersifat manusiawi.
  4. konselor bekerja dengan individu yang normal yang sedang mengalami masalah.

  • Psikoterapi
  1. Berpusat pandang pada masa yang lalu-melihat masa kini individu,
  2. klien dianggap sakit mental.
  3. klien dianggap sebagai orang sakit dan ahli psikoterapi (terapis) tidak akan pernah meminta orang yang ditolongnya itu untuk membantu merumuskan tujuan-tujuan,
  4. Terapis berusaha memaksakan nilai-nilai dan sebagainya itu kepada orang yang ditolongnya.
  5. Psikoterapis berpusat pada usaha pengobatan teknik-teknik yang dipakai adalah yang telah diresepkan,
  6. terapi bekerja dengan “dunia dalam” dari kehidupan individu yang sedang mengalami masalah berat, psikologi dalam memegang peranan.


 sumber: google.com





Senin, 29 April 2013

Pengertian Psikoterapi


Pengertian Psikoterapi

            Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

 Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

            Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.

            Psikoterapi berbeda dengan pengobatan tradisional yang sering memandang gangguan psikologis sebagai gangguan karena sihir, kesurupan jin atau karena roh jahat. Anggapan-anggapan yang kurang tepat tersebut karena sebagian masyarakat terlalu mempercayai tahayul dan kurang wawasan ilmiahnya.
 Dalam psikoterapi, gangguan psikologis diidentifikasi secara ilmiah dengan standar tertentu. Kemudian dilakukan proses psikoterapi menggunakan cara-cara modern yang terbukti berhasil mengatasi hambatan psikologis. Dalam psikoterapi tidak ada hal-hal yang bersifat mistik. Klien psikoterapi juga tidak diberi obat, karena yang sakit adalah jiwanya, bukan fisiknya.

Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila (orang yang rusak otaknya).  Justru psikoterapi  hanya digunakan untuk menangani orang waras yang sedang mengalami masalah psikologis, atau untuk membantu orang normal yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Sedangkan penanganan orang gila adalah urusan Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

 Dalam sesi Psikoterapi, Anda akan diajak membahas dan menganalisa hambatan psikologis yang ada dalam diri Anda, kemudian mencari pemecahannya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang paling cocok. Psikoterapi hanya bisa dilakukan apabila Anda ingin disembuhkan atau ingin berubah. Psikoterapi tidak bisa dipaksakan kepada orang yang tidak mau dibantu.

Ada banyak metode psikoterapi yang bisa diterapkan, diantaranya adalah Psychoanalysis, Gestalt Therapy, Cognitive Behavioural Therapy, Behaviour Therapy, Body-Oriented Psychotherapy, Expressive Therapy, Interpersonal Psychotherapy, Narrative Therapy, Conditioning, Mental Imagery, Neurolinguistic Programming, Laughter Therapy, Self Programming, Spiritual Therapy, Transpersonal Psychotherapy, Relaxation Therapy, Forgiveness Therapy, Trance Psychotherapy,  Neurofeedback dan masih banyak lagi. Psikoterapis yang memahami masalah Anda akan memberikan metode terapi yang paling tepat bagi Anda.

Interaksi antara Anda dan psikoterapis akan seperti persahabatan. Seorang psikoterapi tidak bisa membantu dengan maksimal apabila Anda tidak mau terbuka mengenai masalah Anda. Oleh karena itu, sebelum Anda  menemui psikoterapis, Anda harus membuka diri untuk mendapatkan sahabat baru.




sumber: google.com


Minggu, 06 Januari 2013

Akulturasi Psikologis



Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Yang membuat perkembangan manusia terjadi melalui adanya proses sosial dari budaya yang mempengaruhi proses pembentukan psikologis secara kognisi, emosi, motivasi dan kesehatan mental. Dengan adanya akulturasi seseorang belajar untuk mengetahui bagaimana kebudayaan asing mempengaruhi kebudayaan sendiri. Yang menjadi akulturasi psikologis menurut saya adalah proses akulturasi yang berpengaruh juga secara psikologis. Karena proses interaksi manusia terjadi sehari-hari dari situ manusia belajar mana hal yang baik dan buruk dan memilahnya untuk bagaimana seseorang bersikap menurut norma yang berlaku di masyarakat. Walaupun saat ini budaya asing sudah banyak mempengaruhi kebudayaan sendiri akan tetapi masih ada dalam berbagai lapis masyarakat sendiri yang masih memegang teguh norma budaya asli sendiri. Dengan adanya ilmu psikologi membuat manusia belajar untuk menggunakan kognisi (pikiran) mereka untuk secara tepat mengetahui hal-hal mana yang dapat cocok dengan pribadi manusia itu sendiri. Dan juga dengan adanya unsur emosi dan motivasi serta kesehatan mental mempengaruhi pribadi seseorang karena pada dasarnya manusia hidup dan berkembang dalam lingkungan sosial. Jadi, akulturasi psikologis mempengaruhi keberlangsungan hidup seseorang dimana manusia menggunakan unsur psikologis nya untuk bersosialisasi dengan adanya unsur budaya asing yang cepat atau lamban mempengaruhi budaya asli masyarakat pribumi. 
Hal ini berkaitan dengan teori psikologi 
 Harry Stack Sulivan yang secara garis besar menjelaskan bahwa