Transmisi
budaya dan biologis serta awal perkembangan.
Transmisi budaya
Transmisi
budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi
yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
dan sulit diubah. Cultural transmission is the way a group of people or animals
within a society
or culture
tend to learn and pass on new information.
Pewarisan budaya belajar dapat disamakan dengan
istilah Transmisi kebudayaan . Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah
pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan
estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada suatu masyarakat yang tidak
melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan ini bukan sekedar
menyampaikan atau memberikan suatu yang material, melainkan yang terpenting
adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang telah menjadi
pedoman yang baku dalam masyarakat.
Pengertian
biologis
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang
mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi"
dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang
juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup")
dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah
"ilmu hayat" dipinjam daribahasa Arab, juga berarti "ilmu
kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini
sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek
kehidupannya.
AWAL PENGEMBANGAN DAN PENGASUHAN
Pada keluarga bangsawan dan priyayi
Jawa, anak-anak diasuh oleh para pembantu yang biasanya di sebut emban.
Selain emban ada juga inya yang bertugas menyusui dan wuucumbu
(abdi pendampng). Pembagian tugas yang seperti demikian ternyata diikuti juga
oleh keluarga Belanda, Indo, dan priyayi baru. Anak-anak meraka diasuh oleh
para babu, jongos, dan sopir. Para pembantu rumah tangga tersebut tidak hanya
sekedar mengurus rumah tetapi juga menjaga anak-anak para majikan mereka dan
pembagian kerja seperti itu tidak dikenal di negara Belanda.
Jelas dari hal tersebut, kelekatan
(attachment) antara anggota keluarga misalnya anak dan orang tuanya tidak akan
begitu kuat dikarenakan intensitas pertemuan dan melakukan kegiatan bersama,
anak lebih sering dilakukan dengan pengasuh dan bukan orang tuanya sendiri.
Perkembangan yang terjadi pada anak yang diasuh oleh para pengasuh tersebut
juga akan berbeda dibanding dengan perkembangan anak pada masyarakat biasa.